BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting. Teknologi dapat
memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang sebenarnya ribuan mil, misalnya
dengan menggunakan telepon. Salah satu hal penting yang mendukung keberadaan
teknologi adalah sarana, misalnya energi atau gelombang sebagai media.
Banyak barang elektronik yang memanfaatkan sifat-sifat gelombang, misalnya sifat gelombang yang dapat merambat di ruang hampa digunakan manusia untuk membuat bolam lampu dimana ruang dalam bolam tersebut adalah ruang hampa.
Banyak barang elektronik yang memanfaatkan sifat-sifat gelombang, misalnya sifat gelombang yang dapat merambat di ruang hampa digunakan manusia untuk membuat bolam lampu dimana ruang dalam bolam tersebut adalah ruang hampa.
Banyak
alat-alat elektronik di sekitar kita yang teknologinya memanfaatkan gelombang,
namun sebagian besar dari kita belum sepenuhnya tahu dan paham. Dan kita akan
bahas pemanfaatan gelombang dan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari
lebih spesifik dalam bab beriktunya.
Cahaya pada hakekatnya tidak
dapat dilihat, kesan adanya cahaya apabila cahaya tersebut mengenai benda.
Cahaya dapat bersifat gelombang maupun partikel. Cahaya adalah tenaga berbentuk
gelombang dan dapat membantu kita melihat. Cahaya bergerak lurus ke semua arah.
Cahaya di biaskan apabila bergerak secara tegak lurus melalui medium yang
berbeda seperti melalui udara, kaca dan air. Cahaya dapat bergerak lebih cepat
melalui udara.
Cahaya mempunyai banyak manfaat.
Selain bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, cahaya juga di manfaatkan dalam
bidang medis. Salah satu penerapannya adalah dalam pendeteksian suatu penyakit
yang bertujuan untuk mendiagnosa dan proses penyembuhan penyakit melalui
terapi. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis membuat makalah ini.
Cahaya tergolong suatu gelombang namun cahaya tidak tergolong gelombang
mekanik, seperti halnya gelombang air atau gelombang tali. Melainkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang jenis ini dapat merambat ke dalam ruang hampa.
Contohnya cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Karena cahaya tergolong
gelombang, maka cahaya juga memiliki difraksi, interferensi cahaya, pemantulan,
dan pembiasan.
Cahaya juga merupakan gelombang transversal. Teori gelombangnya
menerangkan mengenai interferensi cahaya dengan cara memproyeksikan sinar
violet ke atas kertas perak klorida dan menghasilkan pola interferensi.
Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Bulan bukanlah sumber cahaya,
ia hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Jadi selain
dipancarkan cahaya dapat dipantulkan. Cahaya merambat lurus seperti yang dapat
kita lihat pada cahaya yang keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang
gelap atau laser yang melintasi asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang
merambat digambarkan sebagai garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya,
sedangkan berkas cahaya terdiri dari beberapa garis berarah.
Dalam kehidupan sehari-hari sering Anda mengamati pelangi. Apa yang Anda
ketahui tentang pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah
hujan turun dan matahari tetap bersinar? Apakah cahaya merupakan suatu
gelombang?
Terhadap
permasalahan-permasalahan tersebut, kita sering berpikir bahwa pelangi adalah
warna-warni cahaya yang nampak indah. Pelangi muncul pada saat musim hujan
karena pelangi hanya dihasilkan oleh air hujan. Cahaya merupakan suatu
gelombang elektromagnetik memiliki arah rambat yang sama dengan gelombang
bunyi, jadi termasuk gelombang longitudinal.
aplikasi
gelombang cahaya dalam bidang teknologi - Dalam teknologi laser, cahaya yang
koheren menunjukkan suatu sumber cahaya yang dalam bermacam-macam aplikasi
modern, termasuk dalam bidang optik, elektronik, Sumber cahaya yang digunakan
dalam aplikasi ini dihasilkan Aspek penting dalam bidang ini adalah bagaimana
memanfaatkan sumber foton sebagai media Proses Asosiatif, Manfaat Gelombang
Cahaya, Daftar Lagu Lagu Hits, Penerapan Konsep Gelombang Bunyi Dalam Bidang
Teknologi Fisika Sekolah 3 Aplikasi Gelombang Bunyi dan Cahaya Diajukan sebagai
salah satu aplikasi gelombang bunyi dalam bidang industri, aplikasi resonansi
bunyi, aplikasi bunyi Banyak aplikasi teknologi yang berdasar konsep gelombang
elektromagnetik ini. Aplikasi laser dijumpai dalam bidang industri, militer,
hiburan, maupun kedokteran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas penulis dapat menyimpulkan masalah yaitu:
1.
Apa itu gelombang dan cahaya ?
2.
Pengertian gelombang cahaya ?
3.
Sifat – sifat gelombang cahaya ?
4.
Penerapan cahaya dalam kehidupan ?
5.
Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi ?
C. Tujuan dan Manfaat
Untuk
mengetahui lebih jelas tentang cahaya, maupun gelombang cahaya, sifat-sifat
gelombang cahaya dan penerapan serta aplikasinya di bidang teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gelombang dan Cahaya
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat
pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat
medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung
jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menhitung jarak
antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat
rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu
detik.
Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping lalu dilepas.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3] Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi
tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya
dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik
yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas,
frekuensi
atau panjang gelombang, polarisasi
dan fase
cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi
dan refraksi,
dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi,
difraksi,
dispersi,
polarisasi.
Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika
geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis
(en:physical
optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang
elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838
oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katode,
tahun 1859 dengan teori radiasi
massa hitam oleh Gustav
Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig
Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem
fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai
model dari teori radiasi
massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa
bahwa energi
yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut
elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek
fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron
untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de
Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-gelombang, hingga
tercetus teori
dualitas partikel-gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat
postulat
berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat
dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck
mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921
dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang
dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner
Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born,
John von Neumann,
Paul Dirac,
Wolfgang
Pauli, David Hilbert, Roy J.
Glauber dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya
didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel
yang disebut foton.
Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era
optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik,
tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
B. Gelombang Cahaya
Ada beberapa fakta seputar
gelombang cahaya yang wajib Anda ketahui, antara lain:
1.
Gelombang cahaya dikelompokkan sebagai gelombang
elektromagnetik sebab ia mampu merambat meski tidak ada mediumnya. Pernah
memperhatikan cahaya matahari yang jatuh ke bumi? Tanpa perantara sekalipun,
sinar tersebut bisa kita rasakan dan ambil manfaatnya. Mengapa tak perlu medium?
Sebab usikan yang ada di gelombang cahaya hakekatnya berupa medan listrik juga
medan magnetik, saling tegak lurus dan menghasilkan rambatan gelombang yang
juga tegak lurus atas usikan tersebut. Perlu diketahui, medan magnetik dan juga
medan listrik mampu merambat tanpa medium sekalipun.
2.
Gelombang cahaya dikenal juga sebagai gelombang
longitudinal. Mengapa? Sebab ia memiliki arah getaran yang paralel atau searah
dengan rambatan.
3.
Gelombang cahaya juga dimasukkan ke dalam contoh
gelombang transversal. Mengapa? Sebab ia merupakan jenis gelombang yang
memiliki arah getar dari setiap partikel dan tegak lurus bersama dengan arah
perambatan gelombang itu sendiri.
4.
Cahaya putih atau polikromatik (cahaya matahari)
yang melewati sebuah prisma akan keluar dari prisma tersebut dalam bentuk
spekturm cahaya yang tervisualisasi dalam beragam warna antara lain merah,
jingga, kuning, hijau, ungu, dan nilai.
5.
Kajian mengenai cahaya muncul seiring dengan
maraknya studi optik klasik. Studi ini mempelajari pokok-pokok semacam
frekuensi, panjang gelombang, intensitas, fase cahaya serta polarisasi.
6.
Kajian gelombang cahaya dalam studi optik klasik
ini memicu lahirnya pemikiran baru dan revolusioner semacam sinar katode oleh
Michael Faraday, Teori Radiasi Massa Hitam yang dikemukakan oleh Gustav
Kirchhoff, Teori Kuantum oleh Max Planck dan masih banyak lagi lainnya.
7.
Einstein mendapatkan salah satu nobelnya karena
mengkaji gelombang cahaya di tahun 1926. Ia menyusun postulat yang
didasarkan pada efek fotolistik, dengan asumsi bahwa cahaya tersusun dari
berbagai kuanta yang kemidian dikenal dengan nama foton. Foton ini diketahui
memiliki sifat dualisme yang justru sama.
Gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya
merupakan perpaduan dari medan listrik dan medan magnet yang saling tegak
lurus.
Dengan kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu
terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang dalam perambatannya saling
tegak lurus dan tidak membutuhkan medium.
C. Sifat – sifat
gelombang cahaya
Gelombang
dan sifat-sifatnya sebagian sudah dikenal pada waktu membahas getaran dan
gelombang. Pada bagian ini, kita akan membahas gelombang cahaya. Cahaya
merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi mata manusia.
Cahaya selain memiliki sifat-sifat gelombang secara umum misal dispersi,
interferensi, difraksi, dan polarisasi, juga memiliki sifat-sifat gelombang
elektromagnetik, yaitu dapat merambat melalui ruang hampa.
1. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa terurainya
sinar putih (polokromatk) menjadi beberapa warna spektarl (monokromatik )
apabila melalui batas antara dua medium bening yang berbeda indeks biasnya.
Gejala dispersi cahaya adalah gejala
peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni
(monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya yang
terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke
prisma, maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang
berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin
kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma
terjadi karena adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya.
Perhatikan Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Dispersi cahaya pada prisma
Seberkas
cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai
menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap
cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk
cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat
dituliskan sebagai berikut:
Φ = δu - δm = (nu – nm)
β .......................................2.1
Keterangan:
Φ = sudut
dispersi
nu
= indeks bias sinar ungu
nm
= indeks bias sinar merah
δu
= deviasi sinar ungu
δm=deviasi
sinar merah
Penerapan
Dispersi:
Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah
pelangi. Pelangi hanya dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan
hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik
air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Pada
saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian
belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya
dibiaskan oleh permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan
menjadi pektrum matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut
pelangi. Bagan terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Proses terjadi pelangi
2.
Interferensi cahaya
1.Syarat
terjadinya interfensi cahaya
interfensi
cahaya dapat terjadi jika:
a.ada dua
atau lebih sumber cahaya yang koheren yakni gelombang-gelombangnya
memiliki fase, amplitudo, dan frekuensi yang sama.
b.jarak
antara sumber-sumber cahaya yang satu dengan yang lainya cukup kecil.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika
klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau
pabjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan
interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan prakasial geometris
seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu :
interfensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik
ini disebut dengan optika geometris.
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih
menjadi satu gelombang baru. Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka
terjadi interferensi konstruktif (saling menguatkan). Gelombang resultan
memiliki amplitudo maksimum.
Jika kedua
gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi destruktif
(saling melemahkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo nol. Setiap orang
dengan menggunakan sebuah baskom air dapat melihat bagaimana interferensi
antara dua gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola bervariasi yang
dapat dilihat dengan jelas. Dua orang yang bersenandung dengan nada-nada dasar
yang frekuensinya berbeda sedikit akan mendengar layangan (penguatan dan
pelemahan bunyi) sebagai hasi interferensi
Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dari
berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada
gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burung merah, dan burung kalibri
bukan disebabkan oleh pembiasan. Hal ini terjadi karena interferensi
konstruktif dan destruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan
tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa
cahaya itu adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau
lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar,
maka interferensinya sulit diamati. Interferensi cahaya sulit diamati karena
dua alasan:
(1)
Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.
(2) Setiap
sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang (random)
sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat singkat.
Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada
gelombang air atau gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua
syarat berikut ini:
(1)
Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya
harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus
memiliki frekuensi yang sama.
(2)
Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama.
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti pada
Gambar 2.3.
Gambar
2.3. (a) tidak terjadi interferensi, (b) terjadi interferensi
Untuk
menghasilkan pasangan sumber cahaya kohern sehingga dapat menghasilkan pola
interferensi adalah :
(1) sinari dua
(atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tunggal (satu
celah). Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.
(2) dapatkan
sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan saja. Hal
ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada pemantulan dan pembiasan
(pada interferensi lapisan tipis).
(3) Gunakan
sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya kohern.
3. Difraksi
cahaya
Peristiwa yang sama terjadi jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang
sempit sehingga gelombang cahaya itu akan mengalami difraksi. Selain
disebabkan oleh celah sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh
kisi. Kisi adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah
sempit. Jumlah celah dalam kisi dapat mencapai ribuan pada daerah selebar 1 cm.
Kisi difraksi adfalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber
cahaya. Perhatikan Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Cahaya yang melewati celah sempit
Kita dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang
melewati sela jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber
cahaya yang jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun
kain yang terkena sinar lampu yang cukup jauh.
Difraksi celah tunggal
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian
Huygens. Menurut Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber
gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan
cahaya dari bagian celah lainnya.
Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan
terjadi,
jika
gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar
setengah panjang gelombang. Perhatikan Gambar 2.9.
Gambar 2.9. interferensi celah tunggal
Berdasarkan
Gambar 2.9 tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin
θ)/2.
ΔS = (d
sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ
Jika celah
tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi
ΔS = (d
sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2 λ.
Berdasarkan
penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan sebagai
berikut.
d
sin θ = mλ
2.13
dengan: d
= lebar celah
m =
1, 2, 3, . . .
Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang
melewati celah harus sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus
dikurangi dengan sehingga beda fase keduanya mejadi
360°. Persamaan interferensi maksimum dari pola difraksinya akan menjadi :
..........................................2.14
Dengan (2m
– 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3, …
Difraksi
pada kisi
Jika semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama, maka
semakin tajam pola difraksi dihasilkan pada layar. Misalkan, pada sebuah kisi,
untuk setiap daerah selebar 1 cm terdapat N = 5.000 celah. Artinya,
kisi tersebut terdiri atas 5.000 celah per cm. dengan demikian, jarak antar
celah sama dengan tetapan kisi, yaitu
Pola difraksi maksimum pada layar akan tampak berupa garis-garis terang
atau yang disebut dengan interferensi maksimum yang dihasilkan oleh dua celah.
Jika beda lintasan yang dilewati cahaya datang dari dua celah yang berdekatan,
maka interferensi maksimum terjadi ketika beda lintasan tersebut bernilai 0, λ,
2λ, 3λ, …,. Pola difraksi maksimum pada kisi menjadi seperti berikut.
d sinθ =
mλ ......................................................2.15
dengan m
= orde dari difraksi dan d = jarak antar celah atau tetapan kisi.
Demikian pula untuk mendapatkan pola difraksi minimumnya, yaitu
garis-garis gelap. Bentuk persamaannya sama dengan pola interferensi minimum
dua celah yaitu:
d sinθ =
(m+ ½ )λ
.............................................2.16
Jika pada difraksi digunakan cahaya putih atau cahaya polikromatik, pada
layar akan tampak spectrum warna, dengan terang pusat berupa warna putih.
Gambar 2.10. Difraksi cahaya putih akan menghasilkan
pola berupa pita-pita spectrum
Cahaya merah dengan panjang gelombang terbesar mengalami lenturan atau
pembelokan paling besar. Cahaya ungu mengalami lenturan terkecil karena panjang
gelombang cahaya atau ungu terkecil. Setiap orde difraksi menunjukkan spectrum
warna.
D. Penerapan cahaya dalam kehidupan
cahaya sangat penting bagi kita. Karena itulah para ilmuwan semakin giat
untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan cahaya. Sampai saat ini
komunitas ilmuwan telah berhasil menghasilkan banyak penemuan baru yang
menakjubkan, misalnya serat optik, laser, dan hologram.
Pembahasan kita pada kesempatan ini untuk menampilkan beberapa
penemuan-penemuan tersebut.
1. Laser
Laser adalah singkatan dari Light
Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Laser adalah salah
satu sumber cahaya yang memancarkan berkas cahaya yang koheren. Laser masuk
dalam kelompok cahaya monokromatik. Selain itu, laser juga
mempunyai intensitas dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, sehingga laser
sering digunakan dalam berbagai peralatan. Laser mulai dikembangkan pertama
kali pada tahun 1960. Dalam kehidupan sehari-hari, laser diterapkan antara lain
untuk alat pemutar CD atau DVD, pemindai barcode di supermarket, laser
printer, dan dioda laser. Dalam bidang kedokteran, laser dimanfaatkan untuk
pisau bedah dan untuk menyembuhkan gangguan akomodasi mata.
Gambar: Penggunaan laser
2. Hologram
Perkembangan penggunaan laser juga ditemukan dalam bidang fotografi.
Penerapan laser dalam fotografi dikenal sebagai holografi. Teknik
Holografi adalah teknik pembuatan gambar-gambar tiga dimensi dengan
menggunakan laser. Hasil yang diperoleh pada proses holografi disebut hologram.
Cara kerja holografi adalah sebagai berikut. Objek yang akan dibuat hologram,
terlebih dahulu disinari dengan laser. Objek tersebut kemudian akan memantulkan
sinar dari laser. Paduan antara laser dengan sinar yang dipantulkan objek akan
menyebabkan terjadinya terjadinya efek interferensi. Efek interferensi inilah
yang menampilkan bayangan objek tiga dimensi.
Gambar: Pembuatan Hologram
3. Serat Optik
Penerapan cahaya juga
sering ditemukan dalam bidang telekomunikasi. Dalam bidang telekomunikasi,
cahaya dipakai untuk mengirim sinyal telepon dan internet melalui suatu kabel
khusus yang disebut dengan serat optik. Kabel Serat
optik adalah suatu serat transparan yang dipakai untuk menghantarkan
cahaya, misalnya laser. Dengan cara menggunakan kabel serat optik, data yang
sedang dikirim akan sampai lebih cepat. Karena kecepatan data tersebut sama
dengan kecepatan cahaya, yaitu 300 ribu km/jam.
Gambar: Serat Optik
E. Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi
- Mesin photo copy
Mesin
photo copy adalah peralatan kantor yang membuat salinan ke atas kertas
dari dokumen, buku, maupun sumber lain. Mesin photo copy zaman sekarang
menggunakan xerografi, proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik maupun
panas. Mesin photo copy lainnya dapat menggunakan tinta.
Cara kerja
mesin photo copy :
1)
Pengisian : Drum silinder ini elektrostatis dibebankan oleh kawat tegangan
tinggi yang disebut kawat korona atau roller biaya. Drum memiliki lapisan dari
bahan fotokonduktif. Fotokonduktor adalah semikonduktor yang menjadi konduktif
bila terkena cahaya.
2)
Pemajanan : Sebuah lampu terang menerangi dokumen asli, dan daerah putih dari
dokumen asli memantulkan cahaya ke permukaan drum fotokonduktif. Bidang drum
yang terkena cahaya menjadi konduktif dan karena itu dibuang ke tanah. Bidang
drum tidak terkena cahaya (daerah-daerah yang sesuai dengan bagian hitam dari
dokumen asli) tetap bermuatan negatif. Hasilnya adalah gambar listrik laten di
permukaan drum.
3)
Berkembang : The toner bermuatan positif. Ketika diterapkan ke drum untuk
mengembangkan gambar, itu tertarik dan menempel pada daerah yang bermuatan
negatif (wilayah hitam), seperti tongkat kertas untuk balon mainan dengan
listrik statis. Transfer: Gambar toner yang dihasilkan pada permukaan drum
dipindahkan dari drum ke kertas dengan muatan negatif lebih tinggi dari drum.
4)
Fusing : toner meleleh dan terikat ke kertas oleh panas dan tekanan roller.
Contoh ini adalah dari drum bermuatan negatif dan kertas, dan toner bermuatan positif seperti yang umum di mesin fotokopi digital saat ini. Beberapa mesin photo copy, mesin photo copy analog kebanyakan lebih tua, menggunakan drum bermuatan positif dan kertas, dan toner bermuatan negatif.
Contoh ini adalah dari drum bermuatan negatif dan kertas, dan toner bermuatan positif seperti yang umum di mesin fotokopi digital saat ini. Beberapa mesin photo copy, mesin photo copy analog kebanyakan lebih tua, menggunakan drum bermuatan positif dan kertas, dan toner bermuatan negatif.
2.
Mesin scanner
Mesin
scanner adalah alat yang membantu komputer mengubah gambar atau objek grafis ke
dalam kode digital yang dapat ditampilkan dan digunakan pada komputer.
Mesin scanner memiliki kemampuan untuk menerjemahkan sinyal-sinyal
listrik analog ke dalam kode-kode digital. Analog disini seperti jam tangan
yang mempunyai jarum penunjuk menit dan jam yang berputar mengelilingi jam tersebut.
Tetapi jam digital menampilkan waktu dari satu frame ke frame waktu
selanjutnya. Komputer tidak dapat memproses data analog sehingga harus diubah
dulu ke dalam kode digital. Mesin scanner dapat dipadukan dengan suatu software
komputer untuk mengenali karakter yang discan namanya Optical Character
Recognition (OCR). Software ini dapat mengenali tulisan seperti yang tercetak
atau tertulis. Informasi tersebut dapat dimanipulasi dengan komputer.
Cara kerja
mesin scanner :
Pada
Flatbed scanner sumber cahaya dilewatkan di bawah gambar atau dokumen untuk
menerangi gambar atau dokumen tersebut. Warna putih atau daerah yang kosong
memantulkan lebih banyak cahaya daripada yang bertinta atau daerah yang
berwarna. Mesin menggerakkan komponen scanner di bawah halaman. Ketika komponen
scanner bergerak, ia menangkap cahaya yang dipantulkan oleh daerah yang sedang
disinari. Cahaya dari halaman tadi dipantulkan masuk ke dalam sistem cermin
yang rumit yang diarahkan pada suatu lensa. Lensa memfokuskan cahaya tersebut
pada diode yang sensitif terhadap cahaya yang mengubah sejumlah cahaya menjadi
arus listrik. Besar arus tergantung seberapa banyak cahaya yang dipantulkan.
Pengubah data analog ke digital yang tadi dijelaskan menyimpan pembacaan
voltase analog ke dalam pixel yang digambarkan dengan daerah hitam atau putih.
Scanner yang lebih canggih melakukan 3 kali penyinaran untuk ditangkap oleh
filter warna merah, hijau atau biru sebelum gambar lengkap. Informasi digital
tersebut kemudian dikirim ke komputer yang kemudian diubah ke dalam format yang
dapat dibaca oleh program grafis. Pada kebanyakan handled scanner, ketika anda
memekan tombol scan lampu LED menyinari gambar yang berada di bawah scanner.
Sebuah cermin pembalik dengan sudut tertentu yang berada di kanan atas layar
scanner memantulkan gambar pada lensa yang berada di belakang scanner. Lensa
memfokuskan gambar dalam satu garis tunggal ke alat CCD (charge coupled
device), dimana merupakan alat yang mendeteksi perubahan voltase yang sangat
kecil. Ketika cahaya menyinari beberapa baris detektor yang diletakkan di CCD,
masing-masing memberikan voltase yang diterjemahkan sama dengan hitam, putih
atau abu-abu. Chip analog yang khusus menerima voltase yang dihasilkan CCD
untuk koreksi gamma. Proses ini memperjelas warna hitam sehingga mata akan
mudah mengenali bayangan dari gambar. Ketika gambar dipindahkan dari alat
pengubah data analog ke digital. Pada scanner untuk warna abu-abu, alat
konversi menyimpan 8 bit setiap pixelnya, atau 256 bayangan abu-abu.
3.
Kompor tenaga surya
Prinsipnya
adalah mengumpulkan panas dari cahaya matahari pada satu titik.
Digunakanlah cermin cekung agar cahaya dapat dipantulakan terpusat.
Ketika cahaya terpusat, otomatis energi panas juga menjadi terpusat.
Digunakanlah cermin cekung agar cahaya dapat dipantulakan terpusat.
Ketika cahaya terpusat, otomatis energi panas juga menjadi terpusat.
Gambarnya :
4.
Pemantul cahaya sepeda ( Mata Kucing )
Biasanya
sepeda atau kendaraan selalu disertai alat pemantul cahaya, yaitu alat yang
terdiri dari banyak pengumpul cahaya. Dalam bahasa inggris ini disebut Warning
Reflector. Jika ada sedikit saja cahaya diterima pada malam hari,
Pemantul akan sangat terlihat sehingga dapat membantu pengendara lain
dibelakang atau didepan kendaraan. Contohnya pada Sepeda, Sepeda Motor,
Segitiga Truk, dll.
Gambarnya :
5.
Spion kendaraan dan Spion jalan
Spion
digunakan untuk mengetahui kendaraan di belakang kita, saat mundur dan atret,
dan memindahkan jalur kendaraan, semuanya untuk mengurangi kemungkinan
kecelakaan yang terjadi. Sedangkan Spion Jalan fungsinya adalah melihat
kendaraan lain pada jalur lain di sebuah pertemuan jalan. Spion merupakan
cermin cembung, sehingga pemantulan yang terlihat dapat lebih luas.
Gambarnya
:
6.
Pencahayaan pada fotografi
Dalam
fotografi ditemukan beberapa kesulitan: memotret tanpa banyangan dan memotret
benda yang dapat memantulkan cahaya. Semuanya dapat dilakukan dengan menggunakan
prinsip pemantulan. Dalam fotografi hal ini disebut Studio Lighting. Biasanya
sebelum membuat Studio Ligting, dibuat terlebih dahulu Lighting diagramnya.
Tentunya melibatkan fisika dalam pembuatan Lighting diagram ini. Beberapa alat
yang digunakan contohnya, Payung Reflektor, Cermin, Disfuser, dll.
Gambarnya
:
7.
Hologram 2D
Hologram
terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk
mikroskopik. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi,
yang merupakan bagian dari fenomena gelombang. Pengamat akan melihat banyak
gambar hasil rekonstruksi ulang dari pemantulan cahaya pada hologram. Ini
membuat pengamat melihat gambar lain atau gerak pada hologram tersebut.
Gambarnya
:
8.
Keamanan Istana
Ketika
belum ditemukannya CCTV di dunia ini, sistem keamanan istana kerajaan atau
istalasi penting lainnya adalah menggunakan Pemantulan pada Cermin.
Cermin-cermin dipasang pada sepanjang dinding istana dan saling
berhubungan. Jadi Setiap ada gerak-gerik yang mencurigakan dari sebuah
ruang yang jauh dapat terdeteksi di semua ruang. Contohnya istana Siak Riau.
9.
Sidik jari kimia
Ketika
dipanaskan atau ketika bermuatan listrik, bahan kimia tertentu memancarkan
radiasi pada warna atau panjang gelombang yang sangat spesifik disebut garis
emisi.
Gambarnya :
10. Night
vision camera
Kamera
ini digunakan manusia untuk melihat pada malam hari tanpa menggunakan
lampu atau alat penerang. Karena kamera ini menangkap
sinar inframerah dan merubahnya menjadi sinar tampak ( sinar yang dapat dilihat
oleh mata manusia ).
BAB
3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya
adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3] Selain itu,
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Gelombang
adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang
merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang
dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Gelombang
cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik karena arah rambatnya merupakan perpaduan dari medan listrik
dan medan magnet yang saling tegak lurus. Dengan kata lain,
gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu terdiri dari medan
listrik dan medan magnet yang dalam perambatannya saling tegak lurus dan tidak
membutuhkan medium.
B.
Saran
Agar pembaca lebih bisa memahami, dan
mengetahui gelombang cahaya, serta pengapliakasiannya di berbagai bidang,
terutama pada bidang teknologi, serta mengetahui sifat-sifat gelombang cahaya,
dan penerapannya di kehidupan.
DAFTAR
PUSTAKA
thanks...sangan membantu soalnya..^_^
BalasHapusKa numpang buat tugas
BalasHapus